Korupsi dan Perbedaan di Indonesia

Melihat Indonesia saat ini yang mulai panas dengan berbagai konflik. Kadang membuat kita lupa bahwa kebhinekaan adalah pemersatu kita. Berbeda tapi satu, beragam budaya, agama, suku bangsa. Perbedaan itulah yang seharusnya menyatukan kita, bukan malah memecah belah. Jalinan tenun kebangsaan harus terus dijalin untuk merekatkan perbedaan itu.

Lain halnya dengan konflik perbedaan yang ada, kali ini Indonesia juga mengalami degradasi moral, dimana seseorang merasa dirinyalah yang paling benar dan meng"halal"kan segala cara dengan kekuasaan yang dimiliki dengan korupsi. Rasanya ini bukan Indonesia yang dicita-citakan dlu. Dimana sebagai anak bangsa berjanji untuk memajukan kesejateraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,ikut melaksanakan ketertiban dunia yang tertuang dalam Undang Undang Dasar negara kita, semoga cita-cita tersebut tidak pernah luntur.

Kasus KPK VS Polri kali ini, banyak dibahas diberbagai media massa, membuat keadaan Indonesia semakin carut marut. Ada sebuah puisi dari Gus Mus yang bisa membuat kita saya merenung kembali tentang sebenarnya siapa diri ini. Untuk berpikir kembali tentang nilai-nilai yang kita anggap benar, tentang peng-halal-an terhadap korupsi yang diharamkan.

ADA APA DENGAN KALIAN
Kalian sibuk mengujarkan dan mengajarkan kalimat syahadat
Sambil terus mensekutukan diri kalian dengan Tuhan penuh semangat
Berjihad di jalan kalian
Berjuang menegakkan syariat kalian
Memerangi hamba hambaNya yang seharusnya kalian ajak ke jalanNya
Seolah olah kalian belum tahu bedanya
Antara mengajak yang diperintahkanNya
Dan memaksa yang dilarangNya
Kalian kibarkan Rasulurrahmah Al Amien dimana mana
Sambil menebarkan laknatan lil’aalamien kemana mana
Ada apa dengan kalian?
Mulut kalian berbuih akhirat
Kepala kalian tempat dunia yang kalian anggap nikmat
Ada apa dengan kalian?

Kalian bersemangat membangun masjid dan mushalla
Tapi malas memakmurkannya
Kalian bangga menjadi panitia zakat dan infak
Seolah olah kalian yang berzakat dan berinfak
Kalian berniat puasa di malam hari
Dan iman kalian ngeri
Melihat warung buka di siang hari
Kalian setiap tahun pergi umrah dan haji
Tapi kalian masih terus tega berlaku keji
Ada apa dengan kalian?
Demi menjaga tubuh dan perut kaum beriman dari virus keharaman
Kalian teliti dengan cermat semua barang dan makanan
Bumbu penyedap, mie, minyak, sabun, jajanan.
Rokok dan berbagai jenis minuman
Alkohol, minyak babi dan nikotin adalah najis dan setan
Yang mesti dibasmi dari kehidupan
Untuk itu kalian
Tidak hanya berkhotbah dan memasang iklan
Bahkan menyaingi pemerintah kalian
Menarik pajak produksi dan penjualan
Dan agar terkesan sakral
Kalian gunakan sebutan mulia, label halal
Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan
Najis yang lebih menjijikkan
Virus yang lebih mematikan
Daripada virus alkohol, nikotin dan minyak babi
Bahkan lebih merajalela daripada epidemi
Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani
Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi
Yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?
Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi
Yang lebih menjijikkan
Ketimbang kotoran seribu babi
Ada apa dengan kalian?
Kapan kalian berhenti membangun kandang kandang babi
Di perut dan hati kalian dengan merusak kanan-kiri?
Sampai kalian mati dan dilaknati?

Mustofa Bisri (Gus Mus)

Komentar

  1. Wah, Gus Mus ini
    Seperti biasa, mantap sekali :D

    Trims Galuh, belum tahu saya ini puisi. Untuk teks awalnya:

    Kalap lupa diri padamu negeri
    Pejuang antikorupsi dikejar bui

    Salam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Happy Birthday Achir, Neo dan Nico

Bersiap untuk Kelas Inspirasi Semarang #2

MHC (Miracle Healing Center) - Menuju Negatif